Senin, 01 Februari 2016

Pendekatan dan Teori Sifat Kepemimpinan Pendidikan (Traits Theories) - Resume




A.    Pengertian Teori Sifat
Teori Sifat memandang seorang pemimpin berdasarkan karakteristik sifat-sifat baik yang dimilikinya. Sifat merupakan dasar-dasar watak yang dimiliki seseorang dan dibawa sejak lahir.Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa “the leaders are born and not made”, pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan (The Greatman Theory). Teori ini menegaskan bahwa individu dilahirkan memiliki sifat-sifat tertentu yang secara alamiah menjadikan mereka menjadi seorang pemimpin.

B.    Teori Sifat oleh Stogdill dan Bass
Stogdill membedakan karakteristik yang menunjukkan pemimpin yang efektif, yaitu:
1.   Sifat kepribadian (adaptif, luwes, agresif, dan asertif, pengendalian).
2.   Kemampuan (cerdas, berpengetahuan, lancar berkomunikasi, bijak, dan dapat mengambil keputusan).
3.   Keterampilan sosial (suka bekerja sama, administratif, mampu bekerja sama, terkenal, sosial, partisipatif dan diplomatis).
Pada perkembangan selanjutnya, Stogdill dan Bass mengklasifikasikan faktor-faktor personal yang berhubungan dengan kepemimpinan, yaitu:
1.   Surgency, berkaitan dengan kemampuan sosial dan ketegasan.
2.   Agreeableness, mengacu pada kemampuan kerja sama, kehangatan, dan simpatik.
3.   Conscientiousnes, mengacu pada kegigihan, kerja keras, dan tanggung jawab.
4.   Emotional stability, yaitu ketenangan, kesabaran, kemantapan, dan kepercayaan diri.
5.   Intellectence, mengacu pada kemampuan imajinatif, berbudaya, berpikiran luas, dan memiliki keingintahuan yang tinggi.
 Menurut Stogdill, sifat-sifat tertentu efektif di dalam situasi tertentu, dan ada pula sifat-sifat tertentu yang berkembang akibat pengaruh situasi organisasi. Ada sejumlah sifat yang terbukti gagal menunjukkan karakter pemimpin yang efektif. Hal itu menjadi salah satu faktor, yang menjadi penyebab adalah situasi yang berbeda.

C.    Kelemahan Teori Sifat
Teori sifat memiliki kelemahan atau keterbatasan, yaitu:
1.   Gagal memunjukkan karakter pemimpin yang efektif. Hal itu disebabkan karena situasi yang berbeda.
2.   Memfokuskan pada kepemilikan karakter yang dimiliki pemimpin. Tetapi masih gagal dalam membedakan antara karakter yang dimiliki seorang pemimpin dan yang bukan pemimpin.
3.   Karena fokusnya adalah karakter dari pemimpin, teori ini malah mengabaikan hal-hal yang menjadi kebutuhan anggota atau bawahan.

D.    Kelebihan Teori Sifat
Adapun kelebihan dari Teori Pendekatan Sifat adalah penekanan karakter-karakter yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Kemungkinan karakter-karakter yang baik dari seorang pemimpin akan membawa keberhasilan dalam memimpin.

E.    Kesimpulan
Dalam kepemimpinan pendidikan tidak mungkin selalu dalam situasi yang sama. Sehingga dibutuhkan sifat pemimpin yang berubah-ubah,. Akan tetapi tak ada satu gaya atau tipe ideal yang efektif dalam segala situasi.

Tidak ada komentar: