A. Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan
transkasional adalah perilaku pemimpin yang memfokuskan perhatiannya pada
transaksi (tawar menawar) interpersonal antara pemimpin dengan anggota. Hal itu
melibatkan hubungan pertukaran antara pelayanan dengan berbagai bentuk upah
yang dikontrol oleh pemimpin pada bagian-bagina tertentu. Karakteristik
kepemimpinan transaksional adalah:
- Pemimpin menggunakan serangkaian imbalan
untuk memotivasi para anggota.
- Pemimpin hanya melakukan tindakan koreksi
apabila anggota gagal mencapai sasaran prestasi yang ditetapkan.
B. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional,
seorang pemimpin adalah role model yang
memperhatikan anggotanya secara individu, memotivasi dan mengilhami nilai-nilai
yang tinggi serta mendorong anggota untuk memecahkan masalah secara inovatif
dan kreatif. Komponen
kepemimpinan transformasional yaitu:
- Kharisma, yaitu
pemimpin dapat memberi teladan/role model.
- Perhatian yang diindividualisasi, yaitu memperhatikan anggota secara individu.
-
Motivasi inspirasional, yaitu memotivasi yang diilhami
cita-cita/nilai-nilai yang tinggi.
- Stimulasi intelektual, yaitu menstimulasi dengan cara yang inovatif dan kreatif.
C. Perbedaan Kepemimpinan Transaksional dan Transformasional
- Kepemimpinan
Transaksional, pemimpin menyadari hubungan antara usaha dan imbalan sehingga
mengandalkan bentuk-bentuk standar bujukan, hadiah, hukuman,
dan sanksi untuk mengontrol pengikut. Kepemimpinan
bergantung pada kekuatan pemimpin memperkuat bawahan untuk berhasil
menyelesaikan tawar-menawar.
- Kepemimpinan
Transformasional, pemimpin memotivasi, mengilhami,
dan memberikan pertimbangan individual, stimulasi intelektual,
dan pengaruh ideal untuk pengikut anggota
bertindak di luar kerangka dari apa yang digambarkan
sebagai hubungan pertukaran. Pemimpin
memiliki visi yang baik, retoris, dan
keterampilan mengembangkan ikatan emosional
yang kuat dengan pengikutnya
D. Implementasi Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional dalm Pendidikan
- Kepala sekolah transaksional, menggunakan logika kerja kontraktor yang didasarkan
pada transaksi atau pertukaran sesuatu yang bernilai. Kepala
sekolah menjanjikan imbalan bagi guru dan staf yang mampu mencapai hasil
di luar dugaan bersama. Kepala sekolah
transaksional menjalankan manajemen dengan pengecualian, tidak
bersifat laissez-faire,
dan tidak mencerminkan tanggung jawab dirinya bersama guru dan staf.
- Kepala sekolah transformasional, membuat orang
bertindak melampaui kepentingan diri menuju usaha bersama demi tujuan bersama yaitu pencapaian
pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu juga memperhatikan
nilai kolektif umum sehingga guru dan staf fokus pada
organisasi sekolah serta relasi antara organisasi sekolah dan masyarakat.
E. Kesimpulan
Kepemimpinan
transaksional bukanlah lawan dari kepemimpinan transformasional, karena
kepemimpinan transformasional dapat dibangun melalui kepemimpinan
transaksional. Keberadaan kepemimpinan transformasional tidak menjadikan atau
memposisikan kepemimpinan transaksional menjadi kepemimpinan yang tradisional.