A.
Pengertian Konflik
Konflik
adalah suatu pertentangan dan ketidaksesuaian kepentingan, tujuan, dan
kebutuhan dalam situasi formal, sosial, dan psikologis, sehingga menjadi
antagonis, ambivalen (bercabang
dua yang saling bertentangan), dan emosional. Dengan
demikian unsur-unsur terdiri atas:
1. Adanya
pertentangan, ketidaksesuaian, perbedaan.
2. Adanya
pihak-pihak yang berkonflik.
3. Adanya
situasi dan proses.
Faktor penyebab terjadinya konflik yaitu perbedaan antarindividu, perbedaan
kebudayaan , perbedaan kepentingan dan perubahan sosial. Dampak sebuah konflik memiliki 2
sisi yang berbeda yaitu dilihat dari segi positif dan dari segi negatif.
B.
Jenis-jenis Konflik
Macam-macam konflik antara lain:
1.
Konflik intrapersonal, yaitu
konflik internal yang terjadi dalam diri seseorang.
2.
Konflik interpersonal, yaitu konflik
yang terjadi antar individu.
3.
Konflik intragroup, yaitu konflik
antar anggota dalam satu kelompok.
4.
Konflik intergroup,
yaitu konflik yang terjadi antar kelompok.
5.
Konflik intraorganisasi yaitu konflik
yang terjadi antar bagian dalam suatu organisasi.
6.
Konflik interorganisasi yaitu konflik
yang terjadi antar organisasi satu dengan organisasi lain.
C.
Proses Konflik
1. Potensi pertentangan dan ketidakselarasan (munculnya kondisi yang member
peluang terciptanya konflik).
2. Kognisi dan personalisasi (isu-isu konflik didefinisikan dan para pihak memutuskan konflik itu tentang
apa).
3. Maksud (keputusan untuk bertindak dengan cara tertentu).
4. Perilaku (konflik mulai terlihat jelas dan meliputi pernyataan, aksi, dan
reaksi yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkonflik).
5. Akibat (jalinan aksi-reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik menghasilkan
konsekuensi bersifat fungsional atau disfungsional).
D.
Peran Pemimpin dalam Mengatasi Konflik
Teknik
yang dapat digunakan oleh seorang pemimpin dalam memediasi konflik yang terjadi
yaitu:
1. Dominasi, yaitu sikap tidak kooperatif tetapi asertif.
2. Kolaborasi, yaitu sikap kooperatif maupun asertif
3. Pengelakan, yaitu menghindar dari situasi konflik, sikap
tidak kooperatif dan tidak asertif,
4. Akomodasi, yaitu bersikap kooperatif tetapi tidak asertif.
5. Kompromi, yaitu sikap cukup kooperatif dan asertif, tetapi tidak
sampai tingkat ekstrim.
Terkait
konflik yang terjadi di sekolah beberapa mekanisme penyelesaian yang dapat
dilakukan dalam manajemen konflik ini adalah sebagai berikut:
1. Mengedepankan musyawarah.
2. Membuat kotak aspirasi.
3. Memperbanyak silahturahmi.
4. Mempertemukan pihak yang bermasalah.
5. Menegakkan aturan secara disiplin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar