Senin, 04 April 2016

Konflik dalam Kepemimpinan Pendidikan - Resume


A.      Pengertian Konflik
Konflik adalah suatu pertentangan dan ketidaksesuaian kepentingan, tujuan, dan kebutuhan dalam situasi formal, sosial, dan psikologis, sehingga menjadi antagonis, ambivalen (bercabang dua yang saling bertentangan), dan emosional. Dengan demikian unsur-unsur terdiri atas:
1.   Adanya pertentangan, ketidaksesuaian, perbedaan.
2.   Adanya pihak-pihak yang berkonflik.
3.   Adanya situasi dan proses.
4.   Adanya tujuan, interes/ kepentingan, kebutuhan.
Faktor penyebab terjadinya konflik yaitu perbedaan antarindividu, perbedaan kebudayaan , perbedaan kepentingan dan perubahan sosial. Dampak sebuah konflik memiliki 2 sisi yang berbeda yaitu dilihat dari segi positif dan dari segi negatif.

B.      Jenis-jenis Konflik
Macam-macam konflik antara lain:
1.   Konflik intrapersonal, yaitu konflik internal yang terjadi dalam diri seseorang.
2.   Konflik interpersonal, yaitu konflik yang terjadi antar individu.
3.   Konflik intragroup, yaitu konflik antar anggota dalam satu kelompok.
4.   Konflik intergroup, yaitu konflik yang terjadi antar kelompok.
5.   Konflik intraorganisasi yaitu konflik yang terjadi antar bagian dalam suatu organisasi.
6.   Konflik interorganisasi yaitu konflik yang terjadi antar organisasi satu dengan organisasi lain.

C.      Proses Konflik
1.   Potensi pertentangan dan ketidakselarasan (munculnya kondisi yang member peluang terciptanya konflik).
2.   Kognisi dan personalisasi (isu-isu konflik didefinisikan dan  para pihak memutuskan konflik itu tentang apa).
3.   Maksud (keputusan untuk bertindak dengan cara tertentu).
4.   Perilaku (konflik mulai terlihat jelas dan meliputi pernyataan, aksi, dan reaksi yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkonflik).
5.   Akibat (jalinan aksi-reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik menghasilkan konsekuensi bersifat fungsional atau disfungsional).

D.      Peran Pemimpin dalam Mengatasi Konflik
Teknik yang dapat digunakan oleh seorang pemimpin dalam memediasi konflik yang terjadi yaitu:
1.       Dominasi, yaitu sikap tidak kooperatif tetapi asertif.
2.       Kolaborasi, yaitu sikap kooperatif maupun asertif
3.       Pengelakan, yaitu menghindar dari situasi konflik, sikap tidak kooperatif dan tidak asertif,
4.       Akomodasi, yaitu bersikap kooperatif tetapi tidak asertif.
5.       Kompromi, yaitu sikap cukup kooperatif dan asertif, tetapi tidak sampai tingkat ekstrim.
Terkait konflik yang terjadi di sekolah beberapa mekanisme penyelesaian yang dapat dilakukan dalam manajemen konflik ini adalah sebagai berikut:
1.       Mengedepankan musyawarah.
2.       Membuat kotak aspirasi.
3.       Memperbanyak silahturahmi.
4.       Mempertemukan pihak yang bermasalah.
5.       Menegakkan aturan secara disiplin.

Tidak ada komentar: