A.
Pengertian dan Penyebab Stres
Stres adalah suatu kondisi
ketidakseimbangan atau ketidakstabilan mental, pikiran, dan emosional yang
dialami seseorang sebagai dampak tekanan internal maupun eksternal. Masalah
eksternal yg bisa menimbulkan stres, misalnya kondisi fisik, keluarga,
perkawinan, finansial, politis yang menekan, dan perubahan lingkungan. Situasi kerja
yang dapat menimbulkan stres, antara lain:
1.
Beban kerja
yang terlalu berat atau frustasi dan kecewa berat.
2.
Tekanan atau
desakan waktu dan wewenang
tidak sesuai tanggung jawab yang diberikan.
3.
Perbedaan nilai
atau persepsi anggota dan organisasi, lembaga atau perusahaan.
4.
Supervisi
berlebihan atau umpan
balik serta reward
dan punishment yang tidak memadai.
5.
Konflik
antarpribadi anggota dan perbedaan nilai atau persepsi anggota dan
organisasi.
B.
Reaksi dan Dampak Stres
Tanggapan manusia terhadap stres terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap
kecemasan (muka pucat, jantung berdebar, dan peluh dingin), tahap perlawanan (kecemasan hilang dan tubuh menyesuaikan terhadap kondisi stress), dan tahap keletihan (daya tahan tubuh menurun dan muncul berbagai
penyakit). Reaksi
terhadap stres dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
1. Kelompok rileks
yang tidak suka menghadapi masalah, menerima situasi yang ada dan bekerja di dalamnya, tidak senang
bersaing, dan rileks berkaitan dengan tekanan
waktu.
2. Kelompok agresif
dan kompetitif yang menetapkan standar-standar tinggi dan meletakkan dirinya di bawah
tekanan waktu yang konstan.
Dampak stres
bisa fisik, psikis, maupun perilaku. Stres dapat
berdampak positif atau membantu, dapat pula merusak prestasi kerja. Sebelum stres terjadi, prestasi kerja pegawai yang bersangkutan
biasa-biasa saja tidak nol. Setelah stres mencapai puncaknya
mengakibatkan prestasi menjadi nol dan berdampak negatif. Tetapi dengan tingkat stres yang menengah prestasi kerja
cenderung naik dan berdampak positif.
C.
Mengendalikan Stres
Untuk mengendalikan stres, yang paling pertama harus
dilakukan adalah meningkatkan keimanan pada tuhan sesuai agama masing-masing. Cara mengatasi stress dapat dilakukan
dengan dua pendekatan, yaitu:
1. Secara individu, misalnya meningkatkan keimanan, olahraga, terapi,
meditasi, relaksasi, dukungan keluarga dan teman, dan menghindari rutinitas
yang membosankan.
2. Secara organisasi, misalnya memperbaiki iklim organisasi, lingkungan fisik,
meningkatkan partisipasi anggota, dan menetapkan konsep manajemen berdasarkan
sasaran.
D.
Tips Kepala Sekolah dalam Manajemen Stres
Kepala sekolah
harus melatih diri dalam tiga hal untuk menghindari masalah
stres, yaitu:
1. Mengelola waktu.
2. Mengembangkan energi positif untuk menumbuhkan kreativitas diri, stabilitas emosi, dan
keajegan spiritual. Kepala sekolah harus tetap menjaga wibawa sesuai hak dan kewajiban.
3. Memecahkan masalah dengan bersikap empatik dan merasakan masalah yang sedang dihadapi oleh para tenaga
kependidikan di sekolah.
E.
Kesimpulan
Stres merupakan ketidakstabilan mental seseorang
karena faktor internal atau eksternal yang bisa berdampak positif atau negatif
terhadap fisik, psikis, dan perilaku. Stres harus dikendalikan, terutama dengan
meningkatkan keimanan kepada tuhan sesuai agama masing-masing serta pendekatan
individual dan organisasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar