Senin, 21 Maret 2016

Stres dalam Kepemimpinan Pendidikan - Resume


A.      Pengertian dan Penyebab Stres
Stres adalah suatu kondisi ketidakseimbangan atau ketidakstabilan mental, pikiran, dan emosional yang dialami seseorang sebagai dampak tekanan internal maupun eksternal. Masalah eksternal yg bisa menimbulkan stres, misalnya kondisi fisik, keluarga, perkawinan, finansial, politis yang menekan, dan perubahan lingkungan. Situasi kerja yang dapat menimbulkan stres, antara lain:
1.       Beban kerja yang terlalu berat atau frustasi dan kecewa berat.
2.       Tekanan atau desakan waktu dan wewenang tidak sesuai tanggung jawab yang diberikan.
3.       Perbedaan nilai atau persepsi anggota dan organisasi, lembaga atau perusahaan.
4.       Supervisi berlebihan atau umpan balik serta reward dan punishment yang tidak memadai.
5.       Konflik antarpribadi anggota dan perbedaan nilai atau persepsi anggota dan organisasi.

B.      Reaksi dan Dampak Stres
Tanggapan manusia terhadap stres terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap kecemasan (muka pucat, jantung berdebar, dan peluh dingin), tahap perlawanan (kecemasan hilang dan tubuh menyesuaikan terhadap kondisi stress), dan tahap keletihan (daya tahan tubuh menurun dan muncul berbagai penyakit). Reaksi terhadap stres dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
1.       Kelompok rileks yang tidak suka menghadapi masalah, menerima situasi yang ada dan bekerja di dalamnya, tidak senang bersaing, dan rileks berkaitan dengan tekanan waktu.
2.       Kelompok agresif dan kompetitif yang menetapkan standar-standar tinggi dan meletakkan dirinya di bawah tekanan waktu yang konstan.
Dampak stres bisa fisik, psikis, maupun perilaku. Stres dapat berdampak positif atau membantu, dapat pula merusak prestasi kerja. Sebelum stres terjadi, prestasi kerja pegawai yang bersangkutan biasa-biasa saja tidak nol. Setelah stres mencapai puncaknya mengakibatkan prestasi menjadi nol dan berdampak negatif. Tetapi dengan tingkat stres yang menengah prestasi kerja cenderung naik dan berdampak positif.

C.      Mengendalikan Stres
Untuk mengendalikan stres, yang paling pertama harus dilakukan adalah meningkatkan keimanan pada tuhan sesuai agama masing-masing. Cara mengatasi stress dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu:
1.       Secara individu, misalnya meningkatkan keimanan, olahraga, terapi, meditasi, relaksasi, dukungan keluarga dan teman, dan menghindari rutinitas yang membosankan.
2.       Secara organisasi, misalnya memperbaiki iklim organisasi, lingkungan fisik, meningkatkan partisipasi anggota, dan menetapkan konsep manajemen berdasarkan sasaran.

D.      Tips Kepala Sekolah dalam Manajemen Stres
Kepala sekolah  harus melatih diri dalam tiga hal untuk menghindari masalah stres, yaitu:
1.       Mengelola waktu.
2.       Mengembangkan energi positif untuk menumbuhkan kreativitas diri, stabilitas emosi, dan keajegan spiritual. Kepala sekolah harus tetap menjaga wibawa sesuai hak dan kewajiban.
3.       Memecahkan masalah dengan bersikap empatik dan merasakan masalah yang sedang dihadapi oleh para tenaga kependidikan di sekolah.

E.      Kesimpulan
Stres merupakan ketidakstabilan mental seseorang karena faktor internal atau eksternal yang bisa berdampak positif atau negatif terhadap fisik, psikis, dan perilaku. Stres harus dikendalikan, terutama dengan meningkatkan keimanan kepada tuhan sesuai agama masing-masing serta pendekatan individual dan organisasional.

Tidak ada komentar: