(Kusuma, Hyan, Ahmad, Rosi, Viana, Eka, Aini, Putra, Arda, Novia, Rita, Fiya, Dina, Syari, Fitri, April, Febdri, Mustofa, Vita, Shabri, Izza, Pras, Putri, Rasyid, Sisca, Septi, Ria, Aries, Angeli, dan Aning)
Part 1
Hari Kamis. Iya,
sepertinya akan menjadi hari yang membuat tubuh ini lelah dibanding hari-hari
yang lain. Mulai dari pagi, sudah kuawali dengan washing (biasa anak kos :D). Ya, awal pagi yang lumayan sudah
menguras tenaga yang tidak sedikit. Jadwal kuliah hari ini adalah Pendidikan
Pancasila, BIK, dan Psikologi Pendidikan dari pagi hingga menjelang sore
(meskipun ada jeda istirahat). Mata kuliah pertama adalah Pendidikan Pancasila
dengan agenda melanjutkan presentasi kelompok. Kelompokku (Putra, Arda, Mustofa,
Dina, Ria,dan saya) sudah presentasi minggu lalu dan sekarang giliran
kelompok berikut (Hyan, Rosi, Aini, Syari, dan April). Materi presentasi adalah
Pancasila dalam konteks pemberantasan KKN.
Ya, masalah yang sering kita dengar sekarang ini. Kelompok membagikan foto copy makalah tetapi tidak setiap anak mendapat makalah. Aku pindah duduk di deret dekat jendela karena aku mendapat satu makalah, sementara di deret itu hanya mendapat satu makalah. Di deretan itu ada (dari ujung) Vita, Eka, Putri, dan Ahmad sang Ketua. Aku mengambil tempat duduk di antara Eka dan Putri karena disitu masih ada kursi kosong. Vita bergabung dengan Eka mendapat satu makalah, sementara Ahmad, Putri, dan Aku juga mendapat satu makalah. Kami bertiga ribut sendiri membongkar dan membagi makalah menjadi tiga bagian.
Ya, masalah yang sering kita dengar sekarang ini. Kelompok membagikan foto copy makalah tetapi tidak setiap anak mendapat makalah. Aku pindah duduk di deret dekat jendela karena aku mendapat satu makalah, sementara di deret itu hanya mendapat satu makalah. Di deretan itu ada (dari ujung) Vita, Eka, Putri, dan Ahmad sang Ketua. Aku mengambil tempat duduk di antara Eka dan Putri karena disitu masih ada kursi kosong. Vita bergabung dengan Eka mendapat satu makalah, sementara Ahmad, Putri, dan Aku juga mendapat satu makalah. Kami bertiga ribut sendiri membongkar dan membagi makalah menjadi tiga bagian.
Moderator presentasi adalah Izza dari kelompok
berikutnya. Setelah presentasi, moderator membuka sesi tanya jawab. Di sela-sela
kelompok berdiskusi, kami bertiga (Ahmad, Putri, dan aku) juga ribut sendiri
membahas banyak hal. Mulai dari membahas materi yang baru saja dipresentasikan,
menyusun pertanyaan, membahas malam inagurasi, hingga masa-masa SMA kami :D.
Sesi pertama yang mendapat kesempatan bertanya adalah Kusuma, Febdri, dan
Putri. Putri menanyakan bagaimana cara membangun secara kuat kejujuran dalam
lembaga penegak hukum. Okay, kelompok
sedang berdiskusi. Kami bertiga melanjutkan. Putri menceritakan mengenai
tampilan jurusan di malam inagurasi. Setelah pertanyaan sesi pertama dijawab
dan ditanggapi pula oleh dosen, moderator membuka sesi kedua dengan dua orang
penanya saja. Dan yang mendapat kesempatan bertanya pada sesi ini adalah (Ahmad
dan Eka). Ahmad menanyakan apa upaya yang paling efektif untuk memberantas KKN.
Ketika kelompok berdiskusi, topik bahasan kami sudah berganti, yaitu tentang
masa-masa SMA kami. Do you know what we
are talking about? Em... kalian tidak perlu tahu karena nggak penting. Intinya ternyata kami bertiga adalah sama... :D :)
Presentasi berakhir cukup sukses sepertinya. Karena
kelompok berhasil menjawab pertanyaan dari audience
yang mendapat kesempatan bertanya. Yang bertanya sebenarnya banyak, tetapi yang
mendapat kesempatan hanya beberapa saja. Presentasi ditutup dan mata kuliah
Pendidikan Pancasila pun diakhiri dan selesai.
What do you think?
Give applause for this group and
good job! And for you: (Putri und Ahmad) Danke. . .:)
Is-ti-mewa. . . :)
Part 2
Usai mata kuliah Pendidikan Pancasila, ada jeda
waktu untuk rehat sejenak sekitar satu jam lebih sebelum mata kuliah BIK. Ada
yang keluar kelas dan ada juga yang masih di dalam kelas. Yang keluar mungkin
sedang mencari sarapan, kembali ke kos, nongkrong di gazebo, maupun ada
kepentingan yang lain. Aku masih di dalam kelas dengan teman-teman yang lain
(Pras, Putra, Mustofa, Arda, Rasyid, Rosi, Fiya, Aning, Izza, Novia, April,
Angeli, Fitri, dan siapa lagi ya... :D lupa). Ada yang merevisi makalah,
menyalin catatan, dengerin musik, dan ada pula yang ngobrol-ngobrol sambil
bercanda. Sementara, aku nonton film bersama Putra, Arda, Mustofa, April, dan
Angeli. Kami nonton bareng (cieleh. . . nonton bareng :D) di deretan bangku
belakang. Film yang kami tonton adalah Crows Zero, masih sama dengan yang kami
tonton kemarin, tetapi beda episodenya. Yang dapat aku ambil hikmah dari film
tersebut adalah Don’t arrogant, Friends were anything, and Don’t give up! :) What do you think about that? Great. . . :)
Di sela-sela
heboh dengan aktivitas masing-masing, Hyan datang entah dari mana menitipkan
tas terus pergi lagi entah kemana :D. Setelah kembali entah dari mana, seperti
biasa dia memasang headset dan dengerin musik sampai-sampai nggak denger ketika dipanggil sama si
Hilda :D. Asyik-asyik nonton film, si Rosi membuat candaan yang nggak lucu bagiku. Apaan? Dia membuat
candaan tentang diriku dan dirinya dengan adanya sebuah gambar dan menyangkut
pautkan dengan diriku. -_- ngeselin! Kalian tidak harus tahu tentang hal itu. So, what do you feel? I don’t know what I
feel. I don’t feel. . . -_-
Lanjutkan nonton
film. Aries datang bergabung dengan kami dan si Hyan pun juga ikut-ikutan
nimbrung. Teman-teman yang tadi keluar sudah mulai berdatangan pertanda bahwa
jam mata kuliah BIK sudah dekat. Ketika jam mata kuliah BIK kurang 10 menit
lebih, teman-teman sudah berkumpul di depan ruang yang masih dipakai oleh kelas
lain. Kelas Pendidikan Pancasila dan BIK memang sama-sama di lantai 3, tetapi
beda ruang kelasnya. Setelah teman-teman kelas lain keluar, teman-teman
sekelasku segera masuk ke ruang kelas. Masing-masing mencari tempat duduk yang
nyaman untuk mengikuti mata kuliah BIK. Kali ini, dosen memberikan materi
tentang Argumentasi. Sebelum masuk ke materi, dosen menayangkan sebuah video
tentang kesalahan tata bahasa (bahasa Indonesia) yang terdapat di lingkungan
kita. Kesalahan yang aku ingat antara lain, apotik, DR, dilarang berenang di
kolam renang, helm jangan dibawa masuk, selamat datang makanan, matikan kran
sebelum Anda meninggal kamar mandi, jual el.fi.ji, lesehan di atas, juice
alpucet, tumat, mesjid, dan apalagi ya. . . Coba perhatikan dan pikirkan
baik-baik! Pokoknya lucu deh videonya. . . :D. Hm itulah, kemudian kami
mendapat tugas untuk mencari dan membenarkan tentang kesalahan tata bahasa yang
terjadi di lingkungan sekitar.
Setelah
memberikan tugas untuk minggu depan, dosen menjelaskan materi tentang
Argumentasi. Materi yang disampaikan mencakup definisi, proporsi, dan komponen
argumentasi. Dosen menyampaikan dengan tenang dan kami juga memerhatikan dengan
antusias. Presentasi materi sudah selesai, kemudian dosen meminta kami untuk
menuliskan argumentasi tentang perlu atau tidak perlunya sebuah pendidikan.
Dosen memberikan gambaran tentang sesuatu yang aktual yang terjadi di
lingkungan kita agar kami bisa menuliskan argumentasi tentang perlu atau
tidaknya sebuah pendidikan. Dosen juga memberikan kesempatan kepada kami untuk
berdiskusi dengan teman-teman terlebih dahulu sebelum menuliskan argumentasi
masing-masing secara individu. Argumentasi diawali dengan sebuah introduction (pendahuluan untuk menarik
minat pembaca dan memperkenalkan subjek), thesis
(pernyataan posisi penulis untuk menggiring pembaca setuju dengan apa yang
disampaikan penulis), evidence (bukti
untuk mendukung thesis), opposing arguments (argumen tandingan
sebelum argumen penulis), dan conclusion (kesimpulan
untuk mengukuhkan thesis). Aku
bingung harus memulai intriduction dari
mana, aku berpikir sejenak sebelum menuliskan argumen. Setelah menemukan
kata-kata yang cocok aku mulai menulis dan segera menyelesaikan karena dosen
meminta untuk segera mengumpulkan. Teman-teman yang sudah selesai segera
mengumpulkan dan yang belum selesai tetap melanjutka meskipun dosen sudah
berkemas-kemas dan berjalan meninggalkan ruang kelas. Akhirnya teman-teman yang
baru selesai segera mengumpulkan ke dosen yang sudah keluar dari ruang kelas. .
.
What do you think?
Wonderful and amazing. . . :D :)
Part 3
Mata kuliah BIK
sudah usai dan sekarang waktunya istirahat untuk sholat dhuhur dan makan siang.
Aku masih di kelas sebentar untuk mengcopykan
film kepada Viana karena kemarin sudah sms aku akan meminta film yang kemarin
aku tonton. Setelah selesai, kami berdua keluar dari ruang kelas BIK dan
berniat untuk membeli makanan di gang dekat kampus. Kebetulan kami berdua
sedang tidak sholat, makanya kami langsung mencari makan untuk mengisi perut
sebelum mengikuti mata kuliah Psikologi Pendidikan. Ketika keluar dari gedung
kuliah kami melihat dari kejauhan ada teman-teman kami yang ada di gazebo dekat
asrama. Sepertinya ada Putri, Kusuma, Ahmad, Hyan, Arda, Putra, Fitri, Angeli,
Rasyid, dan Pras. Ketika sampai di gang kami berdua melihat ada beberapa
penjual makanan. Ada cilok bakar, bakso, dan ada juga bubur. Aku dan Viana memutuskan untuk membeli bakso saja dan
dimakan di depan kos orang. Sedang asyik-asyik makan, kami melihat teman kami
(Aning, Izza, dan Novia) muncul dari gang. Kami ajak mereka bergabung dan
menyarankan untuk membeli bakso juga. Tetapi, mereka akhirnya memutuskan untuk membeli cilok
bakar. Hm. . . nggak apalah, terserah kalian mau makan apa. . . :D :)
Kami segera
berjalan kembali ke kampus untuk mengkuti mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Ketika sampai di depan ruang kelas, ternyata teman-teman sudah banyak yang
duduk di sana karena kelas masih di pakai oleh kelas lain. Waktu senggang, aku
dan kelompokku TPKI (Aning, Angeli, dan Aries) sempatkan untuk membahas tentang
PKM-GT yang akan kami buat. Ya, walaupun
akhirnya pembahasan kami beralih ke topik yang lain karena kedatangan si Rosi.
Pertama dia hanya bercerita tentang dirinya, tapi kini lagi-lagi dia membahas
masalah di kelas Pendidikan Pancasila tadi pagi. Lagi-lagi di menghubungkan
diriku dengan dirinya -_- Aries senyum-senyum aja ni anak. Udah lupa dengan apa
yang harus dia lakukan dengan tugas TPKI malah senyum-senyum. Okay-okay, setidaknya Aries masih mau
untuk diajak berunding membahas PKM-GT. . . :D Kupukul saja kakinya, tepatnya
di bagian lutut karena dia ngeselin. Aries sedikit merasa sakit dan ternyata
lututnya sedang terluka. Dia tunjukkan kalau lututnya benar-benar terluka agar
kami percaya. Ya ya ya aku percaya dan I’m
so sorry, I don’t know, Peace. . . :D
Kami segera masuk
ke dalam kelas setelah teman-teman dari kelas lain meninggalkan kelas. Aku
memilih tempat duduk di depan dekat Sisca. Dosen meminta kita untuk langsung
presentasi tentang hasil observasi yang telah kita laksanakan sementara dosen
izin untuk sholat dhuhur. Hari ini jadwal presentasi kelompok 3 (Rasyid, Dina,
dan Rita) dan Aning dari kelompok lain sebagai moderator. Sebelum presentasi
aku pindah tempat duduk, yaitu di tempatnya Aning karena pengaruh dari omongan
si Viana yang membuatku nggak nyaman duduk teapt di depan presentator ini.
Lagian Aning sedang jadi moderator, jadi kutempati saja kursinya. Baru nanti
setelah Aning selesai, aku akan kembali ke tempat dudukku semula. Presentasi
cukup lama karena kata kelompok 3 ada sekitar 50 lebih slide. Oh my
God. . . Ya, terserah mereka. Teman-taman yang lain memperhatikan presentasi
dan menyiapkan sebuah pertanyaan untuk sesi tanya jawab nantinya. Tepat setelah
kelompok mempresentasikan hasil observasi, dosen sudah kembali lagi. Moderator
membuka sesi tanya jawab. Sebenarnya sesi pertama saya sudah menyiapkan sebuah
pertanyaan, tetapi aku belum berniat bertanya. Akhirnya aku bertanya kalau
nggak salah pada sesi ketiga atas dukungan dari Izza dan Novia yang duduk di
dekatku. Yang bertanya di sesi ini hanya Aku dan Syari. Pertanyaan dari Syari
dijawab oleh Rita dan Dina terlebih dahulu. Sebelumnya kelompok diberi
kesempatan berdiskusi hanya sebentar untuk menjawab. Tapi, tunggu sebentar ada
apa dengan Dina? Mengapa dia senyum-senyum ketika berdiskusi tentang pertanyaan
dariku. Sepertinya dia merencanakan sesuatu. Oh my God. . . Dan ternyata benar, ngeselin banget sih si Dina.
Ketika moderator meminta perhatian karena kelompok akan menjawab pertanyaan
dariku, si Dina meminta temannya di sebelah Rita untuk menjawab pertanyaan
dariku didukung oleh teman-teman yang lain apalagi si Rosi. Yang benar saja,
Dina!!! What have you do to me? -_-“ I
think enough, don’t talk again. . . (I feel, why this happened again? It’s
reminding me at past in Senior High School).
Yang jelas dan aku tangkap dari jawaban adalah “pesan kaleng”. Well, setelah presentasi selesai
kelompok duduk kembali. Aku juga harus kembali ke tempat dudukku semula, karena
Aning juga sudah kembali.
Seperti biasa,
setelah presentasi dosen selalu memberi tambahan dan komentar untuk memperjelas
materi yang telah dipresentasikan. Ketika masih ada waktu, dosen menyuruh kami
untuk mengambil selembar kertas dan menuliskan satu keinginan kami terhadap
dosen. Iya, satu keinginan saja, ditulis dengan huruf kapital semua dan ukuran
yang besar. Setelah selesai menulis, kami harus membacakan keinginan tersebut
dengan keras. Setiap anak memiliki keinginan masing-masing sehingga ada
bermacam-macam keinginan.
Tulis satu keinginan Anda terhadap dosen!
Ketika Anda jadi dosen, jadilah seperti apa yang kamu tuliskan
tersebut.
Kami pun juga meminta dosen tersebut untuk
menyebutkan keinginan dosen terhadap mahasiswa. Dosen tersebut menyampaikan
satu keinginannya terhadap mahasiswa, yaitu “Ilmu kalian (mahasiswa) bisa
mengungguli saya”. Amazing. . .! :) Terakhir, dosen memutarkan sebuah video
tentang gambar-gambar lucu yang hanya ada di Indonesia. What do you think? Good enough. . . :D
Dosen memang tahu kalau kami sudah capek, lapar,
dan ngantuk, sehingga mata kuliah Psikologi Pendidikan bisa diakhiri. Hm. . .
emang waktunya juga sudah habis sih. . . :D Teman-teman segera pulang karena memang
sudah sore, em. . . sekitar pukul tiga lebih sih. Namun masih ada beberapa anak
yang masih ngobrol sebentar untuk membahas tugas kelompok. Aku pulang bersama
Viana, Izza, dan Kusuma karena kos kami satu arah dan kami berpisah di depan
gang. Aku dan Izza masuk gang sementara Viana dan Kusuma masih lurus. . . Hm. . . I’m so tired.
Part 4
Tiba di kos, aku
segera cuci tangan dan makan siang. Bukan makan siang sh, kan sudah jam 3
lebih. Berarti bukan makan siang. Tapi, aku kan belum makan siang jadi namanya
tetep saja kuanggap makan siang. Bukannya tadi makan bakso ya? Berarti kan sudah makan siang. Hm. . . nggak apalah,
kan sudah lapar.
Selesai makan,
aku segera mandi untuk menghilangkan kuman dan penat selama seharian ini. Oiya,
nanti aku mau keluar sama teman. Aku sudah berniat ikut makan di luar sama
teman-teman karena Novia dan Putra sudah ngajak. Kami akan makan di Mie Setan
malam itu. Aku nggak tahu siapa saja yang ikut. Yang aku tahu pasti hanya Putra
dan Angeli yang ikut. Kira-kira habis Maghrib, Novia menjemput aku di kos. Kami
duduk sebentar di teras kos sambil menunggu teman-teman ngumpul di kampus. Eh,
ternyata apa? Kami sudah ditinggal sama mereka. Ya, akhirnya kami berangkat
sendiri padahal kami belum tahu persis letak tempat makan itu.
Di jalan kami juga ngobrol-ngobrol sambil
melihat-lihat jalanan yang cukup ramai. Kami berhenti di dekat sebuah Bank yang
tidak jauh dari Giant. Kami tanya ke Putra lewat telepon karena tidak tahu
arahnya kemana lagi. Setelah tahu, kami melanjutkan perjalanan dengan
pelan-pelan. Kami mengikuti jalan lurus agar menemukan apotek kimia farma. Kami
tidak menemukan apotek itu, dan malah belok ke kiri ketika sudah sampai di
pertigaan dan tidak menemukan apotek kimia farma. Kami masuk ke area parkir di
depan toko dan bertanya kepada orang-orang di situ. Usut punya usut kami salah
paham. Seharusnya tempat yang kita tuju itu di sebelah utara kami berdua malah
jalan lurus ke selatan. Jadi, ya salah banget. . . Orang yang kami tanyai pun
akhirnya menunujukkan jalan pintas untuk kembali ke jalan yang benar. . . :D
(maksudnya jalan menuju tempat tujuan kami. . . :D).
Kami sampai di depan tempat makan tujuan dengan ada
sedikit rasa kesal pada si Putra karena meninggalkan kami. Sebenarnya bukan
salah Putra juga sih, ini hanya miscom.
. . :D. Teman-teman masih berkumpul di depan pintu masuk karena menunggu kita.
Di sana sudah ada Putra, Angeli, Hyan, Pras, Arda, Fitri, Ahmad, Rasyid, dan
Sisca. Kami semua segera masuk karena yang ikut hanya itu saja. Sebelum duduk
kami memesan makanan terlebih dahulu. Menu makanan dan minuman yang horor. . .
Karena menu makanan dan minumannya nama-nama hantu (nama-nama hantu atau
jenis-jenis hantu aku juga nggak tahu. . . :D). Ada memesan Mie Setan yang
berlevel, Mie Angle, dan minumannya ada yang memesan es tuyul, genderuwo,
pocong, dan sundel bolong -_-. ANEH. . .
Kami mencari tempat duduk yang nyaman dan agak
terang. Setelah menemukan tempat duduk yang nyaman kami segera duduk sambil
menunggu pesanan yang atas namanya Sisca. Meja kami berbeda tetapi masih
bersebelahan. Angeli, Pras, Arda, Fitri, dan Sisca satu meja, sedangkan di meja
satunya lagi ada Putra, Hyan, Rasyid, Ahmad, Novia, dan Aku. Kami tak perlu
menunggu terlalu lama, pesanan sudah datang. Sebelum makan, kami mengambil foto
dari menu makanan yang akan kami makan. Aku dan Novia memesan Mie Setan level
satu dan Es Tuyul, Putra memesan Mie Setan yang level empat sama dengan Hyan
sepertinya. Minuman Ahmad terlihat aneh sendiri, ternyata namanya es sundel
bolong. Setelah difoto, kami segera makan dan saling mencicipi makanan maupun
minuman satu sama lain. . . :D
Satu suapan masuk ke dalam mulut, tapi belum ada
yang kelihatan terbakar. Aku dan Novia
baru mendapat satu atau dua suapan saja, tetapi telinga ini sudah berdengung
lalu lidah dan mulut terasa terbakar. Eh eh tunggu dulu, lihat si Ahmad dan
Rasyid diem-diem makanan mereka sudah tinggal separoh. Wah, hebat. . . apa
nggak merasa kepedesan ya? Atau mungkin mereka sudah kelaparan. . . :D Eits. .
. lihat mereka mulai tidak tahan, mereka mulai terbakar dan (terkiwir-kiwir). .
. :D ha ha ha akhirnya mereka menghentikan makan terlebih dahulu dan memadamkan
lidah dan bibir mereka dengan es horor yang mereka pesan. Tapi, mereka tetap
melanjutkan makan kok. . . Good...
Sementara itu, si Putra terlihat tenang-tenang saja. Akan tetapi, lama-lama
keringatnya mulai bercucuran juga seiring suapan demi suapan yang masuk ke
dalam mulutnya. Putra nggak begitu kelihatan terbakar meskipun dia memesan
dengan level empat. . . Amazing. . .
:D. Dan mari kita lihat si Hyan. Awalnya dia nggak merasa kepedesan sih. Dia
diem dan tenang menikmati mie pesanannya. Sekarang dia menghentikan suapannya
dan diam sambil menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi. Dan lihatlah sekarang
teman, Hyan melepas kacamatanya dan air mata Hyan mulai mengalir hingga ke
pipi. :D super sekali teman kami ini,
bisa menahan pedas tapi lama kelamaan dia menangis juga karena kepedasan. . . peace. . . :)
Si Novia sudah menyerah dan tidak melanjutkan
makan. Dia sekarang lebih senang untuk menikmati es tuyul yang berisi bermaca-macam
buah. Dia juga mulai rusuh mencicipi minuman teman-teman yang lain. Sementara
itu, aku masih asyik menikmati mie setan ini walaupun sudah merasa terbakar.
Mie belum baru aku makan seperempat lebih tetapi minumanku sudah hampir habis.
. . :D Dan akhirnya aku menyerah dan tidak melanjutkannya. Putra masih kuat dan
dia juga menghabiskan mie milik si Novia. Sementara itu, mie milikku dihabiskan
oleh Hyan. . .
Oiya, bagaimana dengan kabar teman-teman kami yang
di meja satunya lagi. Mereka diam dan tenang-tenang saja tetapi terlihat
keringat mereka yang menandakan mereka juga seperti kami yang di meja ini. Aku
tidak bisa melihat ekspresi mereka karena tempat dudukku membelakangi mereka.
Tetapi sesekali ku tengok, mereka sama-sama terbakar juga. . . :D Setelah
makanan habis, kini kami mulai menikmati minuman horor itu sambil selfie
berkali-kali. Cukup lama kami berfoto-fot di sana dan lama kelamaan merasa
tidak enak juga dengan pelayan (ini anak-anak udah dari tadi nggak pegi-pergi
malah asyik berfoto-foto). Teman-teman yang lain sudah keluar, sementara Putra,
Ahmad, Rasyid, Angeli, Novia, dan Aku masih di dalam. Kami menemani Putra yang
menunggu pesanan untk dibawa pulang. Sambil menunggu, kami pun juga masih
berfoto-foto. Setelah pesanan jadi, kami segera keluar menuju ke teman-teman
yang tadi sudah di luar. Sebenarnya kami masih ingin bermain, tetapi ini sudah
hampir pukul setengah sembilan. Yah, lumayan sudah cukup malam untuk ukuran
anak cewek seperti aku. Putra menyarankan kami (yang cewek) untuk segera
pulang, kan sudah malem juga. . . nggak apa pulang saja. Ya akhirnya kami
pulang saja. Aku dan Novia pamit pulang. Seperti tadi, di jalan kami juga
ngobrol-ngobrol. Udara malam dan lampu-lampu di jalan raya yang menyala dengan
warna kuning dan berjajar di sepanjang jalan mengingatkan Aku pada masa-masa
SMA. Masa-masa SMA dengan teman-teman Pramuka. . . :) Novia mengantarkan Aku pulang
ke kos dan langsung pamit pulang karena sudah malam waktunya bobok. . . :D
What do you think?
Amazing, Please, and
Unforgettable
Thank’s a lot for you. Yes, you.
. . All of you. . . :)
Arigatou. . . :)
Und Danke. . . :)
2 komentar:
bakaaaarrrr....
Apanya yang dibakar?
Siraaaaammmm. . .
Posting Komentar