Minggu, 14 September 2014

Fighting



Mataku terasa pedih dan berat untuk tetap membuka. Kepalaku terasa pening dan berat. Tulang-tulangku terasa sakit dan rapuh.
Untuk ke sekian kali, aku menangis karena teringat Eltern khususnya meine Mutter. Rasanya aku kangen sekali sama ibuk. Disini seminggu, gak ketemu mereka rasanya nyesek banget.
Masak sih? Kalau lagi sedih aja kamu itu baru inget mereka. Coba aja kamu ingat-ingat, pas kamu lagi seneng, lagi happy, kamu gak inget mereka. Bahkan kamu pengenya gak pulang. Iya, kan?
Gak ya... aku masih ingat mereka. Aku sayang, aku kangen mereka. Aku sering menangis kalau inget mereka. Aku sadar merekalah yang paling sayang dan mengerti tentang aku. Hatiku sakit. Ingin berteriak melepaskan beban yang ada di dadaku. Menangis, meluapkan dan menumpahkan air mata sampai kering. Berharap beban ini hilang bersama dengan aliran air mata yang aku keluarkan.

Cengeng banget sih. Masa’ gitu aja nangis. Lihatlah mereka yang juga sehaluan dengan kamu. Mereka aja bisa bahagia dan easy going dengan apa yang mereka jalani.
Iya, tapi aku tidak menangis di depan mereka. Aku takut menyakiti mereka jika aku melakukan hal itu. Aku takut membuat mereka menangis karena aku. Biarlah aku menangis dalam kesendirianku tanpa ada yang tahu. Agar aku gak membuat mereka bingung. Cukup aku dan Tuhan yang tahu.
Terus, kamu pikir dengan hanya menangis dan menangis, akan membuat beban kamu hilang begitu saja? Gak semudah dan segampang itu. Kamu pikir dengan menangis dan menyesal, Tuhan akan kasihan dan mencabut beban kamu?
Bukan begitu.... Aku menangis untuk membuat sakit ini berkurang. Aku hanya ingin meluapkan. Karena kalau aku menahannya, terasa sangat menyesakkan.
Memang bener begitu? Coba lihat dirimu sekarang. Apakah menjadi lebih baik dan terasa lebih sehat dari sebelumnya? Tidak kan.. Kamu barusan merasa pusing, capek, dan sakit. Apa coba penyebabnya?? Nangis, kan? Lakukanlah hal yang lebih bermanfaat dan meringankan bebanmu.
Iya, tapi aku bingung harus bagaimana. Apa yang harus aku kerjakan sekarang. Aku sudah terlarut dalam kesedihan ini.
Bingung! Bingung knapa??!! Banyak hal yang harus kamu lakukan selain hanya sekedar menangis dan menangis. Bangunlah!! Jangan jadi orang cengeng. Jangan jadi orang yang lemah. Kamu itu hidup itu diberi amanah. Jangan sesukamu...jangan merasa kamulah yang paling menderita dan paling berhak untuk dikasihani. Lihatlah disana. Masih banyak yang memiliki beban sepertimu, bahkan beban mereka mungkin lebih berat dari kamu. Mereka aja bisa tetap tersenyum dan terus bangkit, semangat dan percaya diri bahwa ia kan bisa melepaskan diri dari beban itu. Ayolah....kamu itu kuat, kamu bisa melalui ini semua. Dekatlah dengan Tuhan agar kamu bisa menjadi lebih tenang. Tapi ingat, kamu juga harus tetap berusaha. Jangan hanya diam saja menangis, menyesal, dan meratapi. Berusahalah dengan keras dan percaya diri, jangan sampai putus asa. Toh nanti kalau hasilnya gak memuaskan jangan langsung down. Tuhan tidak menilai hasilnya. Tuhan menilai seberapa besar usahamu untuk meraihnya. Tapi kamu juga jangan asal-asalan. Karena bagaimanapun juga kita juga harus tetap memperhatikan hasilnya, karena itu sebagai tolak ukur kita dengan sesama manusia. Lakukanlah semua itu dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan. Nanti kamu bakalan memetik hasil yang sangat berharga dan kamu akan sadar bahwa betapa Maha Besar Tuhan yang telah memberikan keajaiban yang luar biasa... kamu bisa, kamu kuat, jangan cengeng, semangat, bangkit. FIGHTING!!!
Iya, bener. Ya Allah, bantulah dan bimbinglah aku. ALLAHU AKBAR!!!!


Tidak ada komentar: